Jumat, 02 Juni 2017



Ada tiga poin nilai Ramadan yang harus dihayati dan diamalkan umat muslim selama menjalankan ibadah puasa untuk membentengi diri dari kelompok radikal terorisme. Poin pertama mengacu pada surat Al Baqarah ayat 183 tentang kewajiban berpuasa bagi orang-orang yang beriman. 

Ketua Lembaga Dakwan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Maman Imanulhaq mengatakan, puasa Ramadan itu ajakan keimanan. Menurutnya iman itu identik dengan amanah, dan amanah itu identik dengan aman.

"Kekuatan iman yang melahirkan sosok atau pribadi yang amanah dan tidak khianat, termasuk tidak khianat pada komitmen kebangsaan dan kemanusiaan kita," ujar Maman dalam siaran  pers dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Jumat (2/6/2017).

Dia menyebutkan poin kedua adalah puasa itu secara definitif artinya assyiam yaitu menunda kesenangan. Maka, selama berpuasa Ramadan umat muslim diperintahkan untuk selalu menahan diri baik ucapan, gerakan, termasuk menahan tangan kita untuk tidak memijit keyboard dan menyebarkan berita hoax, fitnah, dan sebagainya. 

"Ini kesempatan besar, sehingga Ramadan akan melahirkan pribadi yang mampu berpikir lebih jernih, dan yang mampu membuat kita menciptakan ketenangan, keamanan, serta perdamaian itu sendiri," ucapnya.

Dia menambahkan, poin ketiga salah satu tujuan berpuasa adalah menciptakan individu muttaqin. Orang yang muttaqin (bertakwa) itu kata dia selalu punya prinsip universal menjunjung tinggi HAM dan menguatkan kembali nilai persaudaraan yang di dalamnya ada ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathoniyah, dan ukhuwah basariah. 

"Ramadan menjadi momemtum bagi kita untuk memerangi teroris karena teroris tidak ada kaitannya dengan agama apapun, negara manapun, keyakinan manapun," katanya. 


Bandar Togel Online, Bandar Togel Singapore, Prediksi Togel Singapore, Agen Toto, Bandar Togel Terpercaya, Prediksi Togel Jitu, Bandar Togel 4d, Bandar Togel 2d, Bandar Togel 3d, Main Togel Online

0 komentar:

Posting Komentar